Untuk menyatakan
daya kumpul dan daya sebesar satu lensa orang mengunakan istilah kuat lensa (p)
didefinikan sebagai kebalikan dari jarak fokus.
Untuk
lensa cembung (konvergen) benilai positif (fokusnya positif) kuat lensanya
positif dan untuk lensa cekung (divergen) bernilai negative (fokusnya negative)
kuat lensanya juga negative. Semakin besar kuat positif semakin daya kumpul
lensa itu dan semakin besar kuat lensa negative semakin kuta daya sebaranya.
Satuan kuat lensa adalah dioptri jika f dinyatakan dalam m.
Jadi
untuk kuat lensa:
Jarak-
karak dalam meter.[1]
Contoh:
Hitunglah
kuat lensa yang fokusnya 20 cm dan -40 cm
Penyelesaian:
Kuat
lensa merupakan kebalikan jarak focus P = 1 / f tapi harus diingat bahwa jarak focus lensa
sinyatakan dalam m.
Diketahui:
Suatu
lensa gabungan merupakan dari dua lensa atau lebih yang disusun berdekatan
sekali (d = 0) dengan sumbu utamayang berdekatan sama lain. Anggap dua buah
lensa dengan jarak f1 dan f2 diletakan berdekatan sekali
d = 0. Sebuah benda diletakan pada jarak s1dari lensa pertama.
Menurut rumus pembuatan lensa kita dapat menghitung jarak bayangan s’1.
Sekarang
perhatikan gambar 9.15 a-b pada gambar tampak bahwa s1merupakan
letak benda dan s’2 merupakan letak baying akhir. Jika kedua lensa
kita anggap sebagai satu lensa (lensa gabungan) maka kita boleh mengatakan s1
= s (jarak benda untuk lensa gabungan) dari s’2 = s’ (jarak bayangan
untuk lensa gabungan).
Setiap manusia
memiliki alat optik tercanggih yang pernah ada, yaitu mata. Mata merupakan bagian dari pancaindra yang berfungsi untuk
melihat. Bentuk mata hampir seperti bola dan diameternya kira-kira 2,5 cm.
Proses melihat dapat dijelaskan sebagai berikut: berkas sinar dari objek menuju
ke mata, kemudian dibiaskan oleh lensa mata sehingga terbentuk bayangan nyata
dan terbalik di retina. Oleh syaraf penglihatan yang ada pada retina hal itu
diteruskan ke otak sehingga terjadi kesan melihat.[3]
Indera penglihat kita
mendeteksi adanya sebuah benda dari pantulannya, pantulan tersebut masuk pada
reseptor di mata. Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan
sinar dan warna. Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi
termasuk otot-otot penggerak bola mata, kotak mata (rongga tempat mata berada),
kelopak, dan bulu mata. Reseptor tersebut merubah (mengkonversi) dan merespon
energi cahaya yang masuk ke mata menjadi pulsa-pulsa sinyal yang kemudian akan
diterjemahkan oleh otak kita. Kita akan pelajari bagian-bagian mata dan
peranan-perananya.
I.
Bagian – bagian Mata
a. Bola Mata
Bola mata mempunyai beberapa lapis dinding yang mengelilingi
rongga bola mata yaitu : Skelra, koroid, dan retina.
Gambar : Bola Mata
Sumber : sarendip.brynmawr.edu
Berikut ini adalah
beberapa bagian yang ada di dalam bola mata:
1) Koroid
Koroid umunya berwarna coklat kehitaman sampai hitam. Koroid
merupakan lapisan yang berisi banyak pembuluh darah pemberi nutrisi dan oksigen
bagi retina. Warna gelap pada koroid berfungsi mencegah refleksi (pemantulan
sinar). Bagian depan koroid membentuk badan siliaris menuju ke arah depan
membentuk iris yang berwarna. Di bagian depan iris yang berupa celah membentuk
pupil (anak mata). Melalui pupil sinar masuk. Iris berfungsi sebagai diafragma,
yaitu pengontrol ukuran pupil untuk mengatur sinar yang masuk. Badan siliaris
membentuk ligamentum yang berfungsi mengikat lensa mata. Kontraksi dan
relaksasi dari otot badan siliaris akan mengatur cembung pipihnya lensa.[4]
2) Kornea (selaput mata)
Gambar : Kornea
Mata
Sumber : obatinfeksikornea.wordpress.com
Kornea adalah lapisan terluar yang keras untuk melindungi
bagian-bagian lain dalam mata yang halus dan lunak. Kornea berwarna jernih. Kornea berfungsi
menerima dan meneruskan cahaya yang masuk pada mata, serta melindungi bagian
mata yang sensitif di bawahnya.[5]
Kornea bersifat
tembus cahaya, sehingga cahaya bisa memasuki pupil. Selaput transparan yang
melapisi kornea dan bagian dalam kelopak mata disebut konjungtiva. Kornea
berfungsi dalam membantu dan mempertemukan berkas-berkas cahaya dengan
membengkokkan berkas cahaya tersebut ketika memasuki mata. Cahaya dibiaskan
jika melewati konjungtiva kornea. Cahaya dari obyek yang dekat membutuhkan
lebih banyak pembiasan untuk pemfokusan dibandingkan obyek yang jauh.
3) Cairan
pada mata.
Ada dua cairan yang dalam bola mata kita, yaitu cairan yang berada
di bagian depan lensa yang disebut aqueous humor dan bagian belakang lensa
berisi yang disebut vitreous humor. Aqueous humor terdapat di belakang kornea
fungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk ke dalam mata. Sedangkan cairan yang
memenuhi rongga dalam bola mata disebut cairan vitreus adalah cairan seperti
agar-agar cair. Kedua cairan tersebut berfungsi menjaga lensa agar selalu dalam
bentuk yang benar (bentuk mata tetap bulat).
4) Lensa mata
Lensa mata terbuat dari bahan berwarna bening (optis) bersifat
elastik. Lensa yang ada pada mata merupakan lensa cembung. Lensa mata ini
berfungsi membentuk bayangan. Pada mata mamalia mampu mengubah derajat
pembiasan dengan cara mengubah bentuk lensa. Lensa mata berubah bentuk ketika
kamu melihat benda dengan jarak yang berbeda. Otot lensa menempel pada lensa.
Otot lensa menarik dan mengubah bentuk lensa. Proses ini membantu untuk
mempertemukan berkas-berkas cahaya dari obyek yang dekat atau jauh.
Cahaya dari obyek yang jauh difokuskan oleh lensa tipis panjang,
sedangkan cahaya dari obyek yang dekat difokuskan dengan lensa yang tebal dan
pendek. Perubahan bentuk lensa ini akibat kerja otot siliari. Ketika melihat
dekat, otot siliari berkontraksi sehingga memendekkan apertura yang
mengelilingi lensa. Sebagai akibatnya lensa menebal dan pendek. Ketika melihat
jauh, otot siliari relaksasi sehingga apertura yang mengelilingi lensa membesar
dan tegangan ligamen suspensor bertambah. Sebagai akibatnya ligamen suspensor
mendorong lensa sehingga lensa memanjang dan pipih. Proses pemfokusan obyek
pada jarak yang berbeda-beda disebut daya akomodasi.
5) Pupil
Pupil adalah lubang di tengah-tengah iris. Cahaya memasuki mata
melalui pupil. Pupil berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke
dalam mata. Bila jumlah cahaya yang akan masuk mata berubah, besar iris dan
pupil juga berubah. Lebar pupil diatur oleh iris.[6] Di
tempat gelap, pupil mata membuka dan di tempat terlalu terang maka pupil mata
agak menutup. Di tempat gelap pupil membuka lebar agar lebih banyak cahaya yang
masuk ke dalam mata.[7]
6) Retina (selaput jala).
Retina adalah
bagian mata yang terletak di bagian belakang. Retina tersusun dari sel-sel
saraf yang peka terhadap cahaya. Retina berfungsi untuk menangkap bayangan
nyata dari lensa mata. Ada dua macam sel reseptor pada retina, yaitu sel
kerucut (sel konus) dan sel batang (sel basilus). Sel batang
berfungsi membedakan kesan hitam/putih dan cahaya remang-remang. Sel kerucut
berisi pigmen lembayung dan sel batang berisi pigmen ungu. Kedua macam pigmen
akan terurai bila terkena sinar, terutama pigmen ungu yang terdapat pada sel
batang. Oleh karena itu, pigmen pada sel basilus berfungsi untuk situasi kurang
terang, sedangkan pigmen dari sel konus berfungsi lebih pada suasana terang
yaitu untuk membedakan warna, makin ke tengah maka jumlah sel batang makin
berkurang sehingga di daerah bintik kuning hanya ada sel konus saja.
Pigmen ungu yang
terdapat pada sel basilus disebut rodopsin, yaitu suatu senyawa protein dan
vitamin A. Apabila terkena sinar, misalnya sinar matahari, maka rodopsin akan
terurai menjadi protein dan vitamin A. Pembentukan kembali pigmen terjadi dalam
keadaan gelap. Untuk pembentukan kembali memerlukan waktu yang disebut adaptasi
gelap (disebut juga adaptasi rodopsin). Pada waktu adaptasi, mata sulit untuk
melihat. Pigmen lembayung dari sel konus merupakan senyawa iodopsin yang
merupakan gabungan antara retinin dan opsin. Ada tiga macam sel konus, yaitu
sel yang peka terhadap warna merah, hijau, dan biru. Dengan ketiga macam sel
konus tersebut mata dapat menangkap spektrum warna. Kerusakan salah satu sel
konus akan menyebabkan buta warna.
Seluruh bagian retina
berhubungan dengan badan sel-sel saraf yang serabutnya membentuk urat saraf
optik yang memanjang sampai ke otak. Otot siliar (otot lensa mata) berfungsi
mengatur daya akomodasi mata. Bagian yang dilewati urat saraf optik tidak peka
terhadap sinar dan daerah ini disebut bintik buta.
Cahaya yang masuk ke
mata difokuskan oleh lensa mata ke permukaan retina. Oleh sel-sel yang ada di
dalam retina, rangsangan cahaya ini dikirimkan ke otak. Oleh otak diterjemahkan
sehingga menjadi kesan melihat. Sinar yang masuk ke mata sebelum sampai di
retina mengalami pembiasan lima kali yaitu waktu melalui konjungtiva, kornea,
aqueus humor, lensa, dan vitreous humor. Pembiasan terbesar terjadi di kornea.
Retina berfungi sebagai
layar tempat terbentuknya bayangan benda yang dilihat. Bayangan yang jatuh pada
retina bersifat : nyata, diperkecil dan terbalik. Fungsi retina sering
disamakan dengan film dalam kamera.
7) Bintik buta
Bintik buta merupakan bagian pada retina yang tidak peka terhadap
cahaya, sehingga bayangan jika jatuh di bagian ini tidak jelas/kelihatan,
sebaliknya pada retina terdapat bintik kuning.
8) Kelopak mata
Kelopak mata adalah bagian luar mata yang melindungi dan membasahi
bagian luar bola mata. Ketika kamu berkedip, maka cairan akan menyebar di
seluruh bagian depan matamu.
9) Sklera
Sklera merupakan jaringan kuat, dengan serat yang kuat, berwarna
putih buram (tidak tembus cahaya). Warna putih menutup bagian luar bola matamu.
Sklera berfuungsi melindungi matamu.
10) Iris
Iris
merupakan salah satu dari otot mata. Iris mengatur jumlah cahaya yang masuk ke
mata. Iris juga merupakan bagian yang memberi warna pada mata. Bila kamu
mengatakan bahwa mata seseorang berwarna biru atau coklat, kamu sedang
menunjukkan warna iris. Iris membentuk celah lingkaran yang disebut pupil.
II.
Otot Mata
Gambar : Otot Mata
Sumber : aritunsa.com
Ada enam otot mata yang
berfungsi memegang sklera. Empat diantaranya disebut otot rektus (rektus inferior, rektus superior, rektus
eksternal, dan rektus internal). Otot rektus berfungsi menggerakkan bola mata ke kanan, ke kiri, ke
atas, dan ke bawah. Dua lainnya adalah otot
obliq atas (superior) dan otot obliq bawah (inferior).[8]
III.
Daya Akomodasi Mata.
Sumber
: www.slideshare.com
Kemampuan lensa mata untuk menebal dan memipih disebut daya
akomodasi mata (daya suai). Lebih jelasnya lagi, adalah kemampuan dari otot
siliar untuk menebal atau memipihkan kecembungan lensa mata yang disesuaikan
dengan dekat atau jauhnya jarak benda yang dilihat. Peristiwa
perubahan-perubahan inilah yang dimaksud dengan daya akomodasi.
Lensa mata akan menebal (lebih cembung) jika digunakan untuk
melihat benda-benda yang jaraknya dekat. Dalam keadaan seperti ini berkas
cahaya yang masuk ke mata akan tampak seperti kerucut. Otot-otot siliar akan
lebih menegang. Sebaliknya, lensa mata
akan memipih jika digunakan untuk melihat benda-benda yang letaknya jauh. Dalam
keadaan mata seperti ini sudut kerucut cahaya yang masuk ke mata sangat kecil
sehingga sinar tampak paralel. Otot-otot siliar mata akan lebih mengendor.
Baik sinar dari obyek yang jauh maupun yang dekat, sama-sama harus
direfraksikan (dibiaskan) untuk menghasilkan titik yang tajam pada retina, agar
obyek terlihat jelas. Pembiasan cahaya untuk menghasilkan penglihatan yang
jelas disebut pemfokusan.
Perlu diketahui bahwa jarak antara lensa mata dan retina adalah
selalu tetap. Ketika melihat benda-benda pada jarak tertentu kita hanya perlu
mengubah kelengkungan lensa mata saja. Untuk mengubah kelengkungan lensa mata,
mata kamu hanya perlu merubah jarak titik fokus lensa, yang merupakan tugas
dari otot siliar. Hal ini dimaksudkan agar bayangan yang dibentuk oleh lensa
mata selalu jatuh di retina.
Kemampuan lensa mata memiliki batas-batas tertentu. Jarak terdekat
mata normal adalah 25 cm. Untuk mata normal (emetropi) titik dekatnya berjarak
10cm s/d 20cm (untuk anak-anak) dan berjarak 20cm s/d 30cm (untuk dewasa).
Titik dekat disebut juga jarak baca normal. Titik ini disebut punctum proximum
(PP). Sedangkan jarak terjauh yang masih dapat dilihat mata normal disebut
sebagai punctum remotum (PR). Jaraknya berada pada titik tak terhingga. [9]
Titik
dekat mata adalah jarak terdekat kemata yang masih dapat dilihat dengan jelas
(mata berakomodasi maksimum), sedangkari titik jauh mata adalah jarak terjauh
yang masih dapat dilihat dengan jelas (mata berakomodasi minimum atau tidak
berakomodasi). Karena mata dapat berakomodasi minimum dan maksimum maka mata
dapat melihat benda-benda diantara titik jauh dan titik dekat. Jarak diantara objek
yang diamati ke mata sering disebut sebagai jarak akomodasi mata. Kemampuan
mata untuk mengubah fokus karena lensa mata elastis, proses ini dilakukan oleh
otot-otot Siliar (“Cilliary muscles”) dan sendi pengikat atau sendi
perekat yang menggantung lensa pada posisinya.[10]
Kemampuan penglihatan titik dekat pada seseorang juga bergantung
pada usianya:
Usia
(tahun)
|
Titik
Dekat (cm)
|
10
|
7
|
20
|
10
|
30
|
14
|
40
|
22
|
50
|
40
|
60
|
200
|
IV. Cacat Mata
Beberapa dari cacat mata yang umum, tak lain hanyalah berupa
hubungan- hubungan yang tidak sempurna antara beberapa bagian dari mata.
Berkurangnya daya akomodasi mata seseorang dapat menyebabkan berkurangnya
kemampuan mata untuk melihat benda pada jarak tertentu dengan jelas. Cacat mata
yang disebabkan berkurangnya daya akomodasi, antara lain sebagai berikut :
a.
Rabun jauh (miopi)
Mata
normal mampu melihat pada jarak 25 cm sampai jarak tak hingga mempunyai
kuat lensa sekitar 60-64 dioptri namun ada lensa yang terlalu kuat mengumpulkan
sinar sehingga sinar dan benda yang jauh tak hingga dikumpulkan di depan
retina. Mata demikian dinamakan mata miopi. [12]
Miopi (dari bahasa Yunani: μυωπία myopia
"penglihatan-dekat"), adalah sebuah kerusakan refraktif mata di mana
citra yang dihasilkan berada di depan retina ketika akomodasi dalam keadaan
santai. Penderita penyakit ini tidak dapat melihat jarak jauh dan dapat ditolong
dengan menggunakan kacamata negatif (cekung). Rabun jauh disebut juga mata
perpenglihatan dekat (terang dekat/ mata dekat). Penyebab terbiasa melihat
sangat dekat sehingga lensa mata terbiasa tebal. Miopi sering dialami oleh
pelajar, mahasiswa dan para ilmuwan.
Gambar :
Titik dekat rabun jauh (Miopi)
Sumber :
whatteenagersneed.blogspot.com
Mata miopi melihat benda jauh bayangan jatuh di depan retina,
karena lensa mata terbiasa tebal. Lensa negatif atau divergen atau lensa cekung
dapat membantu lensa mata agar dapat memfokuskan bayangan tepat di retin
Gambar :
Rabun Jauh dibantu lensa cekung
Sumber:
Dokumen Penerbit, 2009
Kekuatan lensa negatif yang digunakan oleh penderita miopi dapat
ditentukan dengan menggunakan persamaan lensa berikut.
Di sini jarak s adalah jarak tak hingga (titik jauh mata normal),
dan s’ adalah titik jauh mata (PR). Prinsip dasarnya adalah lensa negatif
digunakan untuk memindahkan (memajukan) objek pada jarak tak hingga agar
menjadi bayangan di titik jauh mata tersebut sehingga mata dapat melihat objek
dengan jelas.
b.
Rabun dekat (hipermetropi)
Kebalikan dan mata miopi adalah mata
hipermetropi yang disebabkan karena mata terlalu lemah kuat Lensanya, dalam
keadaan tidak berakomodasi kurang dan 60 dioptri , katakanlah 57 dioptri
untuk melihat benda jauh tak hingga ia dapat menaikan dengan berakomodasi
sebagian (tidak maksimum) sehingga kuat lensanya naik dan 57 dioptri
menjadi 60 dioptri. Namun untuk melihat benda di titik dekatnya, misalnya pada
jarak 25 cm dibutuhkan kuat lensa 64 dioptri (untuk mata normal ) padahal
ia maksimum hanya bisa menambah sampai 57 + 4 = 61 dioptri, ini
tidak cukup untuk melihat pada jarak 25 cm ia butuh tambahan 3 dioptri
lagi yang diperoleh dan lensa positif.[13]
Hipermetropi terjadi karena
bentuk bola mata terlalu pipih sehingga bayangan jatuh di belakang retina.
Untuk mengatasi cacat mata hipermetropi, digunakan kacamata lensa positif atau
kacamata lensa cembung. Rabun dekat sering dialami oleh penerbang (pilot),
pelaut, sopir dan lain-lain.
Gambar : a)
Keadaan mata rabun dekat, b) Keadaan mata rabun dekat setelah menggunakan kaca
cembung
Sumber :
Dokumen Penerbit, 2009
Dengan menggunakan bantuan lensa positif (b), bayangan benda pada
mata hipermetropi dapat jatuh tepat di retina. Kekuatan lensa dapat ditentukan
dengan persamaan.
Keterangan:
s: titik terdekat mata normal (25 cm = 0,25 m)
s': titik terdekat mata hipermetropi (m)
Kekuatan lensa positif juga dapat ditentukan dengan menggunakan
rumus berikut.
c. Mata tua (presbiopi)
Sumber
: Kaita91.wordpress.com
Presbiopi atau mata tua disebabkan karena gaya akomodasi lensa
mata tak bekerja dengan baik akibatnya lensa mata tidak dapat menfokuskan
cahaya ke titik kuning dengan tepat. sehingga mata tidak bisa melihat yang jauh
maupun dekat. gaya akomodasi adalah kemampuan lensa mata untuk mencembung dan
memipih. Presbiopi dapat diatasi dengan lensa ganda yang berisi lensa plus dan
minus.
Mata tua tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang sangat
jauh dan benda-benda pada jarak baca normal, disebabkan daya akomodasi telah
berkurang akibat lanjut usia (tua). Pada mata tua titik dekat dan titik jauh
keduanya telah bergeser. Mata tua diatasi atau ditolong dengan menggunakan
kacamata berlensa rangkap (cembung dan cekung). Pada kacamata dengan lensa
rangkap, lensa negatif bekerja seperti lensa pada kaca mata miopi, sedangkan
lensa positif bekerja seperti halnya pada kacamata hipermetropi.
d. Astigmatisma (mata silindris)
Astigmatisma disebabkan karena kornea mata tidak berbentuk sferik
(irisan bola), melainkan lebih melengkung pada satu bidang dari pada bidang
lainnya. Akibatnya benda yang berupa titik difokuskan sebagai garis. Mata
astigmatisma juga memfokuskan sinar-sinar pada bidang vertikal lebih pendek
dari sinar-sinar pada bidang horisontal.Astigmatisma ditolong/dibantu dengan
kacamata silindris. Kacamata silindris berfungsi memfokuskan berkas-berkas
cahaya pada titik Astigmatisma terjadi karena bentuk bola mata yang kurang
melengkung (tidak sferis) sehingga berkas cahaya yang masuk ke mata tidak
terfokus di satu titik. Seorang penderita astigmatis tidak dapat membedakan
garis tegak (vertikal) dan garis mendatar (horisontal) secara bersamaan. Jika
seorang penderita astigmatis melihat sekumpulan garis vertikal dan horisontal
maka garis-garis vertikal akan tampak jelas, sedangkan garis horisontal akan
tampak kabur.
Sumber : Dokumen Penerbit, 2009
Gambar di atas merupakan salah satu contoh tes untuk menguji cacat
mata astigmatis. Jika seorang penderita astigmatis mengamati gambar (a) maka
bayangan yang terbentuk di retina akan tampak seperti gambar (b).
e.
Buta warna
Buta warna adalah suatu kelainan yang disebabkan ketidak mampuan
sel-sel kerucut mata untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu akibat
faktor genetis. Buta warna merupakan kelainan genetik / bawaan yang diturunkan
dari orang tua kepada anaknya, kelainan ini sering juga disebut sex linked,
karena kelainan ini dibawa oleh kromosom X. Artinya kromosom Y tidak membawa
faktor buta warna. Hal inilah yang membedakan antara penderita buta warna pada
laki dan wanita. Seorang wanita terdapat istilah ‘pembawa sifat’ hal ini
menujukkan ada satu kromosom X yang membawa sifat buta warna. Wanita dengan
pembawa sifat, secara fisik tidak mengalami kelainan buta warna sebagaimana
wanita normal pada umumnya. Tetapi wanita dengan pembawa sifat berpotensi
menurunkan faktor buta warna kepada anaknya kelak. Apabila pada kedua kromosom
X mengandung faktor buta warna maka seorang wanita tersebut menderita buta
warna.
Saraf sel di retina terdiri atas sel batang yang peka terhadap
hitam dan putih, serta sel kerucut yang peka terhadap warna lainnya. Buta warna
terjadi ketika syaraf reseptor cahaya di retina mengalami perubahan, terutama
sel kerucut.
Buta warna sendiri dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu
trikromasi, dikromasi dan monokromasi. Buta warna jenis trikomasi adalah
perubahan sensitifitas warna dari satu jenis atau lebih sel kerucut. Ada tiga
macam trikomasi yaitu:
·
Protanomali yang
merupakan kelemahan warna merah
·
Deuteromali yaitu
kelemahan warna hijau
·
Tritanomali (low
blue) yaitu kelemahan warna biru.
f.
Katarak
Katarak adalah sejenis kerusakan mata yang menyebabkan lensa mata
berselaput dan rabun. Lensa mata menjadi keruh dan cahaya tidak dapat
menembusinya. Keadaan ini memperburuk penglihatan seseorang dan akan menjadi
buta jika lewat, atau tidak dirawat. Masalah katarak berbeda dengan masalah
mata glaukoma. Katarak adalah cacat mata buramnya dan berkurang elastisitasnya
lensa mata. Hal ini terjadi karena adanya pengapuran pada lensa. Pada orang
yang terkena katarak pandangan menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang.
Kelainan-kelainan mata yang lain adalah:
·
Imeralopi (rabun
senja) : pada senja hari penderita menjadi rabun
·
Xeroftalxni : kornea
menjadi kering dan bersisik
·
Keratomealasi :
kornea menjadi putih dan rusak
g.
Tips Mata Sehat
Tanda mata sudah kecapean adalah daerah sekitar mata kita
kelihatan hitam, tidak bercahaya dan kusam. Biar sehat baca dulu tips ini.
Daerah sekitar mata memang memiliki sensitivitas tinggi. Jadi, mata perlu
perhatian dan perawatan khusus. Masalah yang sering dihadapi yaitu kantung-mata
yang membesar.
1.
Tahukah kamu, bahwa
kantung mata itu berisi cairan atau lemak. Banyak hal yang bisa menyebabkan
kantung mata ini membesar. Bisa dari faktor genetik, dehidrasi atau kurang
tidur. Mengatasinya minumlah air putih sesuai dengan kebutuhan minum perhari.
Selain untuk kesehatan tubuh, air putih itu juga ternyata diperlukan untuk
mata.
2.
Kurang tidur juga
penyebab utama membesarnya kantung mata. Jangan terlalu sering begadang yang
bikin mata kamu tidak fresh. Usahakan untuk tetap mendapatkan porsi tidur yang
cukup. Atasi sedini mungkin ketika matamu merasa terganggu. Pejamkan mata
beberapa menit jika mata mulai terasa lelah atau perih.
3.
Terapi ‘hijau’.
Terapi hijau adalah mengistirahatkan mata sejenak dengan memandangi
tumbuh-tumbuhan hijau. Cara ini efektif untuk menyegarkan mata kita.
4.
Hindari makanan yang
mengandung lemak jenuh karena selain masuk ke tubuh, lemak itu juga bakal
hinggap di kantung mata kamu. Perbanyak makanan berserat.
5.
Ketika kamu lelah
beraktifitas seharian, ada bagusnya kamu berbaring sejenak untuk
mengistirahatkan badanmu, sambil mengompres matamu dengan kapas yang dibasahi
air dingin. Cara ini cukup bagus untuk kamu coba.
6.
Atau kamu sibuk
beraktifitas di luar rumah seharian. Berhadapan dengan komputer dan ruangan
ber-Ac juga bisa bikin mata kamu tidak sehat. Mau lebih praktisnya pakai saja
tetes mata tears. Tetes mata ini berfungsi seperti air mata yang membersihkan
dan menyegarkan mata.
7.
Lakukan senam mata
sebagai berikut, Gerakan-gerakannya:
·
Kepala tegak lurus ke
depan. Arahkan pandangan mata ke atas (langit-langit), kemudian melihat ke
lantai. Lakukan gerakan ini secara perlahan-lahan dan mantap 5-10 kali setiap
hari.
·
Gerakkan bola mata ke
kiri dan ke kanan. Usahakan seperti ingin melihat telinga. Lakukan gerakan ini
sebanyak 5-10 kali setiap harinya.
·
Gerakkan bola mata ke
atas. Tahan bola mata di atas. Kemudian gerakkan ke kiri atas dan ke kanan
atas. Lakukan gerakan ini sebanyak 5-10 kali setiap hari.
·
Gerakkan bola mata ke
bawah dan tahan di bawah. Kemudian gerakkan bola mata ke kiri bawah dan ke
kanan bawah. Lakukan gerakan ini sebanyak 5-10 kali setiap harinya.
·
Gerakkan bola mata ke
atas dan ke bawah pada sudut-sudut yang berlawanan (selang-seling), dimulai dari
pojok kiri atas ke pojok kanan bawah. Lakukan gerakan ini sebanyak 5-10 kali
setiap hari.
·
Gerakkan bola mata
seperti pada gerakan sebelumnya, tetapi dimulai dari pojok kiri bawah ke pojok
kanan atas.
·
Putar bola mata ke
kiri searah jarum jam sebanyak 5-10 kali. Kemudian, putar bola mata ke kanan,
berlawanan dengan arah jarum jam sebanyak 5-10 kali. Lakukan gerakan tadi
sebanyak 5-10 kali.(catatan: pada ketika akan berganti di putaran ke kiri,
hentikan dulu dan pejamkan mata selama 5-10 detik.)[14]
Mikroskop
dalam bahasa Yunani: micron = kecil dan scopos = tujuan. Mikroskop adalah alat
yang digunakan untuk melihat benda-benda kecil agar tampak jelas dan besar.
sebuah. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut
mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat
oleh mata. Dengan memakai mikroskop kita dapat mengamati benda atau hewan
renik, seperti bakteri dan virus yang tidak dapat dilihat mata secara langsung
ataupun dengan memakai lup. Jenis mikroskop mutakhir yang sudah dibuat manusia
adalah mikroskop elektron.
Gambar: Mikroskop
Sumber: www. Google.com
a. Bagian-bagian mikroskop
Ada dua bagian utama yang umumnya
menyusun mikroskop, yaitu:
1.
Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif,
dan lensa okuler.
2.
Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan
mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek,
dan sumber cahaya.
Mikroskop cahaya mempunyai bagian
utama berupa dua lensa cembung. Lensa yang menghadap benda disebut lensa
objektif dan yang dekat ke mata disebut lensa okuler. Jarak fokus lensa
objektif lebih kecil dari jarak fokus lensa okuler. Selain itu, mikroskop
dilengkapi dengan cermin cekung yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya pada objek
preparat yang akan diamati. Untuk mengatur panjang mikroskop agar diperoleh
bayangan dengan jelas digunakan makrometer dan micrometer.
Gambar:
Bagian-bagian Mikroskop
Sumber:
www. Google.com
b. Jenis-jenis mikroskop
Jenis paling umum dari mikroskop,
dan yang pertama diciptakan adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan
alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang
diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut.
Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Mikroskop cahaya, dan
b. Mikroskop elektron.
Mikroskop cahaya sendiri dibagi
lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan
kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan
pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk
mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk
mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya
memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler.
Mikroskop elektron adalah sebuah
mikroskop yang mampu untuk melakukan pembesaran objek sampai 2 juta kali, yang
menggunakan elektro statik dan elektro magnetik untuk mengontrol pencahayaan
dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi
yang jauh lebih bagus daripada mikroskop cahaya. Mikroskop elektron ini
menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektromagnetik yang lebih
pendek dibandingkan mikroskop cahaya.
c. Sifat bayangan mikroskop
Baik lensa objektif maupun lensa
okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif
menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan
diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan
akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir
mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih
lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang
sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang
menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang
ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan diperbesar.
Gambar :
Dasar kerja mikroskop
Sumber:
Dokumen penulis, 2009
Obyek atau benda yang diamati
harus diletakkan di antara Fob dan 2Fob, sehingga lensa obyektif membentuk
bayangan nyata, terbalik dan diperbesar. Bayangan yang dibentuk lensa obyektif
merupakan benda bagi lensa okuler. Lensa okuler berperan seperti lup yang dapat
diatur/digesergeser sehingga mata dapat mengamati dengan cara berakomodasi atau
tidak berakomodasi.[15]
Pengamatan
dengan akomodasi maksimum
Pada mikroskop, lensa okuler
berfungsi sebagai lup. Pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum menyebabkan
bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif harus terletak di ruang I lensa okuler
(di antara Ook dan fok ). Untuk pengamatan dengan akomodasi maksimum, maka
bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler harus jatuh pada titik dekat mata
(PP).
Perhatikan gambar !
Gambar : Pengamatan dengan mata
berakomodasi maksimum
Sumber:
Dokumen penulis, 2009
Secara matematis perbesaran
bayangan untuk mata berakomodasi maksimum dapat ditulis sebagai berikut:
Pengamatan
dengan mata tidak berakomodasi
Agar mata pengamat dalam
menggunakan mikroskop tidak berakomodasi, maka lensa okuler harus
diatur/digeser supaya bayangan yang diambil oleh lensa objektif tepat jatuh
pada fokus lensa okuler
Perhatikan gambar !
Gambar : Pengamatan dengan mata
tidak berakomodasi
Sumber:
Dokumen penulis, 2009
Secara matematis perbesaran
bayangan untuk mata tidak berakomodasi dapat ditulis sebagai berikut:
Pembesaran
mikroskop
Tujuan mikroskop cahaya dan elektron
adalah menghasilkan bayangan dari benda yang dimikroskop lebih besar.
Keterangan:
s'obj : jarak bayangan objektif
s'ok : jarak bayangan okuler
sobj : jarak objektif
sok : jarak benda okuler
fobj : jarak fokus lensa objektif
fok : jarak fokus lensa okuler
Mobj: perbesaran bayangan lensa objektif
Mok : perbesaran bayangan lensa okuler
M : perbesaran total mikroskop
d : panjang mikroskop (jarak tubus) =
jarak antara lensa objektif dengan
lensa okuler[16]
Teropong atau teleskop adalah alat yang
digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh agar tampak lebih jelas dan
dekat. Dengan cara mengumpulkan radiasi elektromagnetik dan sekaligus membentuk
citra dari benda yang diamati. Teleskop merupakan alat paling penting di dalam
ilmu astronomi. Teleskop dapat memperbesar ukuran sudut benda, dan juga
kecerahannya.
Dengan sebuah teleskop yang baik, kamu
dapat melihat kawah dan ciri-ciri lain di permukaan bulan secara jelas.
Teleskop dirancang untuk mengumpulkan cahaya dari benda-benda yang jauh.
Sekarang banyak informasi yang dapat kita peroleh tentang bulan, planet,
galaksi, dan benda angkasa lainnya melalui teleskop. Sekitar tahun 1600,
pembuat lensa di Belanda membangun sebuah
teleskop untuk mengamati benda-benda yang
jauh.
a. Sejarah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi pengamatan pada lima abad lalu membawa manusia untuk memahami
benda-benda langit terbebas dari selubung mitologi. Galileo Galilei (1564-1642)
diakui menjadi yang pertama dalam menggunakan teleskop untuk maksud astronomis.
Pada tahun 1609 Galileo membangun dan menggunakan teleskop sendiri. Galileo
dengan teleskop refraktornya mampu menjadikan mata manusia “lebih tajam” dalam
mengamati benda langit yang tidak bisa diamati melalui mata telanjang. Galileo
dengan teleskopnya berhasil menemukan bulannya Jupiter, fase-fase Venus, dan
beberapa seluk beluk galaksi Milky Way.
Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh
ilmuwan lain seperti Christian Huygens (1629-1695) yang menemukan Titan,
satelit Saturnus, yang berada hampir 2 kali jarak orbit Bumi-Yupiter.
Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangan perhitungan gerak
benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lain melalui Johannes Kepler
(1571- 1630) dengan Hukum Kepler. Dan puncaknya, Sir Isaac Newton (1642- 1727)
dengan hukum gravitasi. Dengan dua teori perhitungan inilah yang memungkinkan
pencarian dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya.
Pada awalnya teleskop dibuat hanya dalam
rentang panjang gelombang tampak saja (seperti yang dibuat oleh Galileo,
Newton, Foucolt, Hale, Meinel, dan lainnya), kemudian berkembang ke panjang
gelombang radio setelah tahun 1945, dan kini teleskop meliput seluruh spektrum
elektromagnetik setelah makin majunya penjelajahan angkasa setelah tahun 1960.
Sekarang para ilmuwan menggunakan beberapa jenis teleskop dengan berbagai perbaikan
rancangan.
b. Jenis-jenis teleskop
Ditinjau dari objeknya, teropong
dibedakan menjadi dua, yaitu teropong
bintang dan teropong medan.
1)
Teropong bintang
Bintang-bintang di langit yang letaknya
sangat jauh tidak dapat dilihat secara langsung oleh mata. Teropong atau
teleskop dapat digunakan untuk melihat bintang atau objek yang letaknya sangat
jauh. Teropong terdiri atas dua lensa cembung, sebagaimana mikroskop. Pada
teropong jarak fokus lensa objektif lebih besar daripada jarak fokus lensa
okuler (fob > fok). Teropong digunakan dengan mata tidak berakomodasi agar
tidak cepat lelah karena teropong digunakan untuk mengamati bintang selama
berjam-jam. Teropong bintang disebut juga teropong astronomi.
Ø
terdiri dari 2 buah lensa cembung.
Ø
jarak fokus lensa obyektif lebih besar dari jarak fokus lensa
okuler.
Cara
Kerja Teropong
Obyek benda yang diamati berada di tempat
yang jauh tak terhingga, berkas cahaya datang berupa sinar-sinar yang sejajar.
Lensa obyektif berupa lensa cembung membentuk bayangan yang bersifat nyata,
diperkecil dan terbalik berada pada titik fokus. Bayangan yang dibentuk lensa
obyektif menjadi benda bagi lensa okuler yang jatuh tepat pada titik fokus
lensa okuler.
Penggunaan dengan mata tidak
berkomodasi
Untuk penggunaan dengan mata tidak
berkomodasi, bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif jatuh di titik fokus
lensa okuler. Perbesaran anguler yang diperoleh adalah :
Penggunaan
dengan mata berkomodasi maksimal
Untuk penggunaan dengan mata berkomodasi
maksimal bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif jatuh diantara titik
pusat bidang lensa dan titik fokus lensa okuler. Perbesaran anguler dapat
diturunkan sama dengan penalaran pada pengamatan tanpa berakomodasi dan
didapatkan :
Teropong bintang adalah teropong yang
digunakan untuk melihat atau mengamati benda-benda langit, seperti bintang,
planet, dan satelit. Nama lain teropong bintang adalah teropong astronomi.
Ditinjau dari jalannya sinar, teropong bintang dibedakan menjadi dua, yaitu
teropong bias dan teropong pantul.
a)
Teleskop Bias
Teleskop
yang umum digunakan adalah teleskop bias. Sebuah teleskop bias sederhana
menggunakan dua buah lensa untuk mengumpulkan dan memfokuskan cahaya dari
benda-benda jauh. Sinar yang masuk ke dalam teropong dibiaskan oleh lensa. Oleh
karena itu, teropong ini disebut teropong bias.
Benda
yang diamati terletak di titik jauh tak hingga, sehingga bayangan yang dibentuk
oleh lensa objektif tepat berada pada titik fokusnya. Bayangan yang dibentuk
lensa objektif merupakan benda bagi lensa okuler. Lensa okuler berfungsi
sebagai lup. Lensa objektif mempunyai fokus lebih panjang daripada lensa okuler
(lensa okuler lebih kuat daripada lensa objektif). Hal ini dimaksudkan agar
diperoleh bayangan yang jelas dan besar. Bayangan yang dibentuk oleh lensa
objektif selalu bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil.
Bayangan
yang dibentuk lensa okuler bersifat maya, terbalik, dan diperkecil terhadap
benda yang diamati. Seperti pada mikroskop, teropong bintang juga dapat
digunakan dengan mata berakomodasi maksimum dan dengan mata tak berakomodasi.
Komponen utama jenis teleskop ini adalah lensa objektif dan lensa okuler. Lensa
objektif tersebut merupakan sebuah lensa cembung besar dengan panjang fokus
panjang, dan lensa okuler yang dapat digerakgerakkan dan memiliki panjang fokus
yang relatif pendek.
b)
Teropong pantul astronomi
Teropong
pantul terdiri dari sebuah cermin cekung berjarak focus besar sebagai cermin
objektif, sebuah lensa cembung sebgai lensa okuler dan sebuah cermin datar
sebagai pembelok arah cahaya dari cermin objektif ke lensa okuler.
Karena
adanya permasalahan seperti yang telah dijelaskan pada teleskop bias tersebut,
kebanyakan teleskop besar adalah teleskop pantul. Teleskop pantul menggunakan
sebuah cermin cekung, sebuah cermin datar, dan sebuah lensa cembung untuk
mengumpulkan dan memfokuskan cahaya dari benda jauh. Kadang-kadang kamu ingin
melihat benda-benda jauh sedemikian rupa sehingga kelihatan tegak. Bayangkan
seandainya kamu menonton pertandingan baseball melalui teropong jika
bayangannya terbalik. Prinsip kerja teropong sama dengan teleskop pantul,
kecuali ada dua set lensa yang dipasang, yaitu satu buah untuk tiap mata. Lensa
ketiga atau sepasang prisma pemantul ditambahkan pada teropong untuk
membalikkan bayangan yang terbalik agar kelihatan tegak. Teropong Bumi seperti
yang digunakan untuk mengamati burung juga dirancang untuk menghasilkan
bayangan yang tegak.
Gambar : Penampang Teropong pantul
astronomi
Sumber:
www. Google.com
2)
Teropong Bumi
Teropong bumi disebut juga teropong
medan. Terdiri dari 3 buah lensa cembung yaitu lensa obyektif, lensa okuler dan
lensa pembalik. Teropong medan digunakan untuk mengamati
benda-benda yang jauh di permukaan bumi. Teropong bumi terdiri atas tiga lensa
cembung, masing-masing sebagai lensa objektif, lensa pembalik, dan lensa
okuler. Lensa pembalik hanya untuk membalikkan bayangan yang dibentuk lensa
objektif, tidak untuk memperbesar bayangan.
Lensa okuler berfungsi sebagai lup.
Karena lensa pembalik hanya untuk membalikkan bayangan, maka bayangan yang
dibentuk lensa objektif harus terletak pada titik pusat kelengkungan lensa
pembalik. Lensa okuler juga dibuat lebih kuat daripada lensa objektif. Teropong
bumi atau medan sebenarnya sama dengan teropong bintang yang dilengkapi dengan
lensa pembalik. Pembentukan bayangan pada teropong bumi dapat dilihat pada
gambar di bawah ini!
Gambar : Pembentukan
bayangan dengan mata berakomodasi maksimum
Sumber:
Dokumen penulis, 2009
Pembesaran
bayangan pada saat mata tak berakomodasi dapat dinyatakan sebagai berikut:
Untuk mata tak berakomodasi, lensa okuler
digeser sedemikian rupa sehingga fokus lensa okuler berimpit dengan titik pusat
kelengkungan lensa pembalik (fok = 2fpemb). [17]
Pembentukan bayangan dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar
: Pembentukan bayangan dengan mata tak berakomodasi.
Sumber:
Dokumen penulis, 2009
Pembesaran bayangan pada saat mata tak
berakomodasi dapat dinyatakan sebagai berikut:
Ada teropong bumi yang hanya menggunakan
dua lensa (teropong panggung), yaitu lensa cembung sebagai lensa objektif dan
lensa cekung sebagai lensa okuler. Lensa cekung di sini berfungsi sebagai
pembalik bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif dan sekaligus sebagai lup.
Pembentukan bayangan pada teropong ini dapat dilihat pada Gambar:
Gambar : Pembentukan bayangan teropong
panggung dengan mata tak berakomodasi
Sumber:
Dokumen penulis, 2009
Pembesaran bayangan dapat dinyatakan
sebagai berikut:
Sifat bayangan yang dibentuk maya, tegak,
dan diperbesar daripada bayangan yang dibentuk lensa objektif. Teropong ini
sering disebut teropong panggung atau teropong Belanda atau teropong Galileo.
Teropong bumi dan teropong panggung
memang tidak bisa dibuat praktis. Untuk itu, dibuat teropong lain yang
fungsinya sama tetapi sangat praktis, yaitu teropong prisma. Disebut teropong
prisma karena pada teropong ini digunakan dua prisma yang didekatkan
bersilangan antara lensa objektif dan lensa okuler sehingga bayangan akhir yang
dibentuk bersifat maya, tegak, dan diperbesar.[18]
Gambar:
Teropong prisma (binokuler)
Sumber:
www.Google.com
Teropong prisma terdiri atas dua pasang
lensa cembung (sebagai lensa objektif dan lensa okuler) dan dua pasang prisma
kaca siku-siku samakaki. Sepasang prisma yang diletakkan berhadapan, berfungsi
untuk membelokkan arah cahaya dan membalikkan bayangan.
Bayangan yang dibentuk lensa objektif
bersifat nyata, diperkecil, dan terbalik. Bayangan nyata dari lensa objektif
menjadi benda bagi lensa okuler. Sebelum dilihat dengan lensa okuler, bayangan
ini dibalikkan oleh sepasang prisma siku-siku sehingga bayangan akhir dilihat
maya, tegak, dan diperbesar. Perbesaran bayangan yang diperoleh dengan memakai
teropong prisma sama dengan teropong bumi. Beberapa keuntungan praktis dari
teropong prisma dibandingkan teropong yang lain:
1.
Menghasilkan bayangan yang terang, karena berkas cahaya
dipantulkan sempurna oleh bidang-bidang prisma.
2.
Dapat dibuat pendek sekali, karena sinarnya bolak-balik 3 kali
melalui jarak yang sama (dipantulkan 4 kali oleh dua prisma).
3.
Daya stereoskopis diperbesar, dua mata melihat secara bersamaan
4.
Dengan adanya prisma arah cahaya telah dibalikkan sehingga
terlihat bayangan akhir bersifat maya, diperbesar dan tegak.[19]
1.
Penerapan
Alat Optik Mata
Orang dapat melihat segala
keindahan di dunia ini dengan menggunakan alat optik mata. Penggunaan alat
optik mata untuk melihat.
2.
Penerapan
Alat Optik Kamera
Dalam kehidupan sehari-hari,
kita sering menjumpai orang mengabadikan suatu peristiwa dengan cara mengambil
gambar peristiwa tersebut. Pengambilan gambar dilakukan dengan alat optik
kamera. Kamera yang digunakan untuk mengambil gambar bisa kamera dengan film
atau kamera tanpa film (digital).
3.
Penerapan
Alat Optik Lup
Penerapan lup (Kaca
Pembesar) dalam Kehidupan Sehari-hari Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering
melihat orang sedang memperbaiki komputer dengan menggunakan alat optik lup
(kaca pembesar) untuk melihat komponen elektronik yang kecil-kecil itu. Alat
ini sering digunakan untuk melihat tulisan atau gambar yang kecil.
4.
Penerapan
Alat Optik Mikroskop
Pada penelitian dalam bidang
biologi, farmasi, medis,dan sebagainya, sering digunakan mikroskop untuk
mengamati benda-benda yang tidak mungkin dapat dilihat dengan mata telanjang.
5.
Penerapan
Alat Optik Teleskop
Dalam kehidupan sehari-hari,
kita sering melihat orang yang berekreasi membawa teleskop (teropong). Alat ini
sering digunakan untuk melihat pemandangan yang jauh agar tampak lebih dekat. [20]
DAFTAR PUSTAKA
Jati Bambang Murdika Eka. 2011.
FISIKA DASAR Listrik Magnet, Optika, Fisika Modern untuk mahasiswa ilmu-ilmu
Eksakta dan Teknik. Yogyakarta : Andi Publisher.
Karyono. 2009. FISIKA untuk SMA dan
MA kelas x. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Kustija Jaja. FISIKA OPTIKA.
Bandung: UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Sarojo, Ganijanti Aby. 2010. Gelombang dan Optika. Depok: Salemba
Teknik
Sears Francis Weston. 1972. FISIKA
untuk UNIVERSITAS III OPTIK DAN FISIKA ATOM. Jakarta : Binacipta
Suwarna Iwan Permana. 2010. OPTIK. BOGOR
: DUTA GRAFIKA
[3]Francis Weston Sears, FISIKA untuk UNIVERSITAS III OPTIK DAN FISIKA
ATOM, (Jakarta : Binacipta, 1972), hlm 801
[5]Karyono, FISIKA untuk SMA dan MA kelas x, (Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional, 2009), hlm 80
[6] Iwan Permana Suwarna, op. Cit. hlm. 75
[7]Bambang Murdika Eka Jati, FISIKA DASAR Listrik Magnet, Optika,
Fisika Modern untuk mahasiswa ilmu-ilmu Eksakta dan Teknik, (Yogyakarta : Andi
Publisher, 2011), hlm 213
[8] Iwan Permana Suwarna, op. Cit.
hlm. 77
[9] Ibid. hlm. 79
[11] Bambang Murdaka Eka Jati, op.
Cit. hlm. 214
[12] Jaja Kustija, op. Cit. hlm. 99
[13]Jaja Kustija, op. Cit. hlm. 103
[14] Iwan Permana Suwarna, op. Cit.
hlm. 81
Tidak ada komentar:
Posting Komentar