Senin, 11 Januari 2016

KEKUATAN LENSA

 

A.    Kekuatan lensa
Untuk menyatakan daya kumpul dan daya sebesar satu lensa orang mengunakan istilah kuat lensa (p) didefinikan sebagai kebalikan dari jarak fokus.
Untuk lensa cembung (konvergen) benilai positif (fokusnya positif) kuat lensanya positif dan untuk lensa cekung (divergen) bernilai negative (fokusnya negative) kuat lensanya juga negative. Semakin besar kuat positif semakin daya kumpul lensa itu dan semakin besar kuat lensa negative semakin kuta daya sebaranya. Satuan kuat lensa adalah dioptri jika f dinyatakan dalam m.
Jadi untuk kuat lensa:

Jarak- karak dalam meter.[1]

Contoh:
Hitunglah kuat lensa yang fokusnya 20 cm dan -40 cm
Penyelesaian:
Kuat lensa merupakan kebalikan jarak focus P = 1 / f  tapi harus diingat bahwa jarak focus lensa sinyatakan dalam m.
Diketahui:
Suatu lensa gabungan merupakan dari dua lensa atau lebih yang disusun berdekatan sekali (d = 0) dengan sumbu utamayang berdekatan sama lain. Anggap dua buah lensa dengan jarak f1 dan f2 diletakan berdekatan sekali d = 0. Sebuah benda diletakan pada jarak s1dari lensa pertama. Menurut rumus pembuatan lensa kita dapat menghitung jarak bayangan s’1.



           
Sekarang perhatikan gambar 9.15 a-b pada gambar tampak bahwa s1merupakan letak benda dan s’2 merupakan letak baying akhir. Jika kedua lensa kita anggap sebagai satu lensa (lensa gabungan) maka kita boleh mengatakan s1 = s (jarak benda untuk lensa gabungan) dari s’2 = s’ (jarak bayangan untuk lensa gabungan).
Dengan mengunakan persamaan kita peroleh
Setiap manusia memiliki alat optik tercanggih yang pernah ada, yaitu mata. Mata merupakan bagian dari pancaindra yang berfungsi untuk melihat. Bentuk mata hampir seperti bola dan diameternya kira-kira 2,5 cm. Proses melihat dapat dijelaskan sebagai berikut: berkas sinar dari objek menuju ke mata, kemudian dibiaskan oleh lensa mata sehingga terbentuk bayangan nyata dan terbalik di retina. Oleh syaraf penglihatan yang ada pada retina hal itu diteruskan ke otak sehingga terjadi kesan melihat.[3]
Indera penglihat kita mendeteksi adanya sebuah benda dari pantulannya, pantulan tersebut masuk pada reseptor di mata. Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna. Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk otot-otot penggerak bola mata, kotak mata (rongga tempat mata berada), kelopak, dan bulu mata. Reseptor tersebut merubah (mengkonversi) dan merespon energi cahaya yang masuk ke mata menjadi pulsa-pulsa sinyal yang kemudian akan diterjemahkan oleh otak kita. Kita akan pelajari bagian-bagian mata dan peranan-perananya.
                            I.            Bagian – bagian Mata
a.    Bola Mata
Bola mata mempunyai beberapa lapis dinding yang mengelilingi rongga bola mata yaitu : Skelra, koroid, dan retina. 


Gambar : Bola Mata
Sumber : sarendip.brynmawr.edu

Berikut ini adalah beberapa bagian yang ada di dalam bola mata:
1) Koroid
Koroid umunya berwarna coklat kehitaman sampai hitam. Koroid merupakan lapisan yang berisi banyak pembuluh darah pemberi nutrisi dan oksigen bagi retina. Warna gelap pada koroid berfungsi mencegah refleksi (pemantulan sinar). Bagian depan koroid membentuk badan siliaris menuju ke arah depan membentuk iris yang berwarna. Di bagian depan iris yang berupa celah membentuk pupil (anak mata). Melalui pupil sinar masuk. Iris berfungsi sebagai diafragma, yaitu pengontrol ukuran pupil untuk mengatur sinar yang masuk. Badan siliaris membentuk ligamentum yang berfungsi mengikat lensa mata. Kontraksi dan relaksasi dari otot badan siliaris akan mengatur cembung pipihnya lensa.[4]
2) Kornea (selaput mata)

              Gambar : Kornea Mata
            Sumber : obatinfeksikornea.wordpress.com
     
Kornea adalah lapisan terluar yang keras untuk melindungi bagian-bagian lain dalam mata yang halus dan lunak. Kornea berwarna jernih. Kornea berfungsi menerima dan meneruskan cahaya yang masuk pada mata, serta melindungi bagian mata yang sensitif di bawahnya.[5]
 Kornea bersifat tembus cahaya, sehingga cahaya bisa memasuki pupil. Selaput transparan yang melapisi kornea dan bagian dalam kelopak mata disebut konjungtiva. Kornea berfungsi dalam membantu dan mempertemukan berkas-berkas cahaya dengan membengkokkan berkas cahaya tersebut ketika memasuki mata. Cahaya dibiaskan jika melewati konjungtiva kornea. Cahaya dari obyek yang dekat membutuhkan lebih banyak pembiasan untuk pemfokusan dibandingkan obyek yang jauh.
3) Cairan pada mata.
Ada dua cairan yang dalam bola mata kita, yaitu cairan yang berada di bagian depan lensa yang disebut aqueous humor dan bagian belakang lensa berisi yang disebut vitreous humor. Aqueous humor terdapat di belakang kornea fungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk ke dalam mata. Sedangkan cairan yang memenuhi rongga dalam bola mata disebut cairan vitreus adalah cairan seperti agar-agar cair. Kedua cairan tersebut berfungsi menjaga lensa agar selalu dalam bentuk yang benar (bentuk mata tetap bulat).
4) Lensa mata
Lensa mata terbuat dari bahan berwarna bening (optis) bersifat elastik. Lensa yang ada pada mata merupakan lensa cembung. Lensa mata ini berfungsi membentuk bayangan. Pada mata mamalia mampu mengubah derajat pembiasan dengan cara mengubah bentuk lensa. Lensa mata berubah bentuk ketika kamu melihat benda dengan jarak yang berbeda. Otot lensa menempel pada lensa. Otot lensa menarik dan mengubah bentuk lensa. Proses ini membantu untuk mempertemukan berkas-berkas cahaya dari obyek yang dekat atau jauh.
Cahaya dari obyek yang jauh difokuskan oleh lensa tipis panjang, sedangkan cahaya dari obyek yang dekat difokuskan dengan lensa yang tebal dan pendek. Perubahan bentuk lensa ini akibat kerja otot siliari. Ketika melihat dekat, otot siliari berkontraksi sehingga memendekkan apertura yang mengelilingi lensa. Sebagai akibatnya lensa menebal dan pendek. Ketika melihat jauh, otot siliari relaksasi sehingga apertura yang mengelilingi lensa membesar dan tegangan ligamen suspensor bertambah. Sebagai akibatnya ligamen suspensor mendorong lensa sehingga lensa memanjang dan pipih. Proses pemfokusan obyek pada jarak yang berbeda-beda disebut daya akomodasi.
5) Pupil
Pupil adalah lubang di tengah-tengah iris. Cahaya memasuki mata melalui pupil. Pupil berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam mata. Bila jumlah cahaya yang akan masuk mata berubah, besar iris dan pupil juga berubah. Lebar pupil diatur oleh iris.[6] Di tempat gelap, pupil mata membuka dan di tempat terlalu terang maka pupil mata agak menutup. Di tempat gelap pupil membuka lebar agar lebih banyak cahaya yang masuk ke dalam mata.[7]
6) Retina (selaput jala).
     Retina adalah bagian mata yang terletak di bagian belakang. Retina tersusun dari sel-sel saraf yang peka terhadap cahaya. Retina berfungsi untuk menangkap bayangan nyata dari lensa mata. Ada dua macam sel reseptor pada retina, yaitu sel kerucut (sel konus) dan sel batang (sel basilus). Sel batang berfungsi membedakan kesan hitam/putih dan cahaya remang-remang. Sel kerucut berisi pigmen lembayung dan sel batang berisi pigmen ungu. Kedua macam pigmen akan terurai bila terkena sinar, terutama pigmen ungu yang terdapat pada sel batang. Oleh karena itu, pigmen pada sel basilus berfungsi untuk situasi kurang terang, sedangkan pigmen dari sel konus berfungsi lebih pada suasana terang yaitu untuk membedakan warna, makin ke tengah maka jumlah sel batang makin berkurang sehingga di daerah bintik kuning hanya ada sel konus saja.
     Pigmen ungu yang terdapat pada sel basilus disebut rodopsin, yaitu suatu senyawa protein dan vitamin A. Apabila terkena sinar, misalnya sinar matahari, maka rodopsin akan terurai menjadi protein dan vitamin A. Pembentukan kembali pigmen terjadi dalam keadaan gelap. Untuk pembentukan kembali memerlukan waktu yang disebut adaptasi gelap (disebut juga adaptasi rodopsin). Pada waktu adaptasi, mata sulit untuk melihat. Pigmen lembayung dari sel konus merupakan senyawa iodopsin yang merupakan gabungan antara retinin dan opsin. Ada tiga macam sel konus, yaitu sel yang peka terhadap warna merah, hijau, dan biru. Dengan ketiga macam sel konus tersebut mata dapat menangkap spektrum warna. Kerusakan salah satu sel konus akan menyebabkan buta warna.
     Seluruh bagian retina berhubungan dengan badan sel-sel saraf yang serabutnya membentuk urat saraf optik yang memanjang sampai ke otak. Otot siliar (otot lensa mata) berfungsi mengatur daya akomodasi mata. Bagian yang dilewati urat saraf optik tidak peka terhadap sinar dan daerah ini disebut bintik buta.
     Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh lensa mata ke permukaan retina. Oleh sel-sel yang ada di dalam retina, rangsangan cahaya ini dikirimkan ke otak. Oleh otak diterjemahkan sehingga menjadi kesan melihat. Sinar yang masuk ke mata sebelum sampai di retina mengalami pembiasan lima kali yaitu waktu melalui konjungtiva, kornea, aqueus humor, lensa, dan vitreous humor. Pembiasan terbesar terjadi di kornea.
     Retina berfungi sebagai layar tempat terbentuknya bayangan benda yang dilihat. Bayangan yang jatuh pada retina bersifat : nyata, diperkecil dan terbalik. Fungsi retina sering disamakan dengan film dalam kamera.
7) Bintik buta
Bintik buta merupakan bagian pada retina yang tidak peka terhadap cahaya, sehingga bayangan jika jatuh di bagian ini tidak jelas/kelihatan, sebaliknya pada retina terdapat bintik kuning.
8) Kelopak mata
Kelopak mata adalah bagian luar mata yang melindungi dan membasahi bagian luar bola mata. Ketika kamu berkedip, maka cairan akan menyebar di seluruh bagian depan matamu.
9) Sklera
Sklera merupakan jaringan kuat, dengan serat yang kuat, berwarna putih buram (tidak tembus cahaya). Warna putih menutup bagian luar bola matamu. Sklera berfuungsi melindungi matamu.
10) Iris
Iris merupakan salah satu dari otot mata. Iris mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata. Iris juga merupakan bagian yang memberi warna pada mata. Bila kamu mengatakan bahwa mata seseorang berwarna biru atau coklat, kamu sedang menunjukkan warna iris. Iris membentuk celah lingkaran yang disebut pupil.
          II.           Otot Mata

Gambar : Otot Mata
Sumber : aritunsa.com

     Ada enam otot mata yang berfungsi memegang sklera. Empat diantaranya disebut otot rektus (rektus inferior, rektus superior, rektus eksternal, dan rektus internal). Otot rektus berfungsi  menggerakkan bola mata ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah. Dua lainnya adalah otot obliq atas (superior) dan otot obliq bawah (inferior).[8]

       III.            Daya Akomodasi Mata.

Sumber : www.slideshare.com
Kemampuan lensa mata untuk menebal dan memipih disebut daya akomodasi mata (daya suai). Lebih jelasnya lagi, adalah kemampuan dari otot siliar untuk menebal atau memipihkan kecembungan lensa mata yang disesuaikan dengan dekat atau jauhnya jarak benda yang dilihat. Peristiwa perubahan-perubahan inilah yang dimaksud dengan daya akomodasi.
Lensa mata akan menebal (lebih cembung) jika digunakan untuk melihat benda-benda yang jaraknya dekat. Dalam keadaan seperti ini berkas cahaya yang masuk ke mata akan tampak seperti kerucut. Otot-otot siliar akan lebih menegang.  Sebaliknya, lensa mata akan memipih jika digunakan untuk melihat benda-benda yang letaknya jauh. Dalam keadaan mata seperti ini sudut kerucut cahaya yang masuk ke mata sangat kecil sehingga sinar tampak paralel. Otot-otot siliar mata akan lebih mengendor.
Baik sinar dari obyek yang jauh maupun yang dekat, sama-sama harus direfraksikan (dibiaskan) untuk menghasilkan titik yang tajam pada retina, agar obyek terlihat jelas. Pembiasan cahaya untuk menghasilkan penglihatan yang jelas disebut pemfokusan.
Perlu diketahui bahwa jarak antara lensa mata dan retina adalah selalu tetap. Ketika melihat benda-benda pada jarak tertentu kita hanya perlu mengubah kelengkungan lensa mata saja. Untuk mengubah kelengkungan lensa mata, mata kamu hanya perlu merubah jarak titik fokus lensa, yang merupakan tugas dari otot siliar. Hal ini dimaksudkan agar bayangan yang dibentuk oleh lensa mata selalu jatuh di retina.
Kemampuan lensa mata memiliki batas-batas tertentu. Jarak terdekat mata normal adalah 25 cm. Untuk mata normal (emetropi) titik dekatnya berjarak 10cm s/d 20cm (untuk anak-anak) dan berjarak 20cm s/d 30cm (untuk dewasa). Titik dekat disebut juga jarak baca normal. Titik ini disebut punctum proximum (PP). Sedangkan jarak terjauh yang masih dapat dilihat mata normal disebut sebagai punctum remotum (PR). Jaraknya berada pada titik tak terhingga. [9]
Titik dekat mata adalah jarak terdekat kemata yang masih dapat dilihat dengan jelas (mata berakomodasi maksimum), sedangkari titik jauh mata adalah jarak terjauh yang masih dapat dilihat dengan jelas (mata berakomodasi minimum atau tidak berakomodasi). Karena mata dapat berakomodasi minimum dan maksimum maka mata dapat melihat benda-benda diantara titik jauh dan titik dekat. Jarak diantara objek yang diamati ke mata sering disebut sebagai jarak akomodasi mata. Kemampuan mata untuk mengubah fokus karena lensa mata elastis, proses ini dilakukan oleh otot-otot Siliar (“Cilliary muscles”) dan sendi pengikat atau sendi perekat yang menggantung lensa pada posisinya.[10]
Kemampuan penglihatan titik dekat pada seseorang juga bergantung pada usianya:
Usia (tahun)
Titik Dekat (cm)
10
7
20
10
30
14
40
22
50
40
60
200
 IV.       Cacat Mata
Beberapa dari cacat mata yang umum, tak lain hanyalah berupa hubungan- hubungan yang tidak sempurna antara beberapa bagian dari mata. Berkurangnya daya akomodasi mata seseorang dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan mata untuk melihat benda pada jarak tertentu dengan jelas. Cacat mata yang disebabkan berkurangnya daya akomodasi, antara lain sebagai berikut :


a.         Rabun jauh (miopi)
Mata normal mampu melihat pada jarak 25 cm sampai jarak tak hingga mempunyai kuat lensa sekitar 60-64 dioptri namun ada lensa yang terlalu kuat mengumpulkan sinar sehingga sinar dan benda yang jauh tak hingga dikumpulkan di depan retina. Mata demikian dinamakan mata miopi. [12]
Miopi (dari bahasa Yunani: μυωπία myopia "penglihatan-dekat"), adalah sebuah kerusakan refraktif mata di mana citra yang dihasilkan berada di depan retina ketika akomodasi dalam keadaan santai. Penderita penyakit ini tidak dapat melihat jarak jauh dan dapat ditolong dengan menggunakan kacamata negatif (cekung). Rabun jauh disebut juga mata perpenglihatan dekat (terang dekat/ mata dekat). Penyebab terbiasa melihat sangat dekat sehingga lensa mata terbiasa tebal. Miopi sering dialami oleh pelajar, mahasiswa dan para ilmuwan.

Gambar : Titik dekat rabun jauh (Miopi)
Sumber : whatteenagersneed.blogspot.com

Mata miopi melihat benda jauh bayangan jatuh di depan retina, karena lensa mata terbiasa tebal. Lensa negatif atau divergen atau lensa cekung dapat membantu lensa mata agar dapat memfokuskan bayangan tepat di retin

Gambar : Rabun Jauh dibantu lensa cekung
Sumber: Dokumen Penerbit, 2009
Kekuatan lensa negatif yang digunakan oleh penderita miopi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan lensa berikut.

Di sini jarak s adalah jarak tak hingga (titik jauh mata normal), dan s’ adalah titik jauh mata (PR). Prinsip dasarnya adalah lensa negatif digunakan untuk memindahkan (memajukan) objek pada jarak tak hingga agar menjadi bayangan di titik jauh mata tersebut sehingga mata dapat melihat objek dengan jelas.


b.       Rabun dekat (hipermetropi)
Kebalikan dan mata miopi adalah mata hipermetropi yang disebabkan karena mata terlalu lemah kuat Lensanya, dalam keadaan tidak berakomodasi kurang dan 60 dioptri , katakanlah 57 dioptri untuk melihat benda jauh tak hingga ia dapat menaikan dengan berakomodasi sebagian (tidak maksimum) sehingga kuat lensanya naik dan 57 dioptri menjadi 60 dioptri. Namun untuk melihat benda di titik dekatnya, misalnya pada jarak 25 cm dibutuhkan kuat lensa 64 dioptri (untuk mata normal ) padahal ia maksimum hanya bisa menambah sampai 57 + 4 = 61 dioptri, ini tidak cukup untuk melihat pada jarak 25 cm ia butuh tambahan 3 dioptri lagi yang diperoleh dan lensa positif.[13]
Hipermetropi terjadi karena bentuk bola mata terlalu pipih sehingga bayangan jatuh di belakang retina. Untuk mengatasi cacat mata hipermetropi, digunakan kacamata lensa positif atau kacamata lensa cembung. Rabun dekat sering dialami oleh penerbang (pilot), pelaut, sopir dan lain-lain.
      



Gambar : a) Keadaan mata rabun dekat, b) Keadaan mata rabun dekat setelah menggunakan kaca cembung
Sumber : Dokumen Penerbit, 2009

Dengan menggunakan bantuan lensa positif (b), bayangan benda pada mata hipermetropi dapat jatuh tepat di retina. Kekuatan lensa dapat ditentukan dengan persamaan.


Keterangan:
s: titik terdekat mata normal (25 cm = 0,25 m)
s': titik terdekat mata hipermetropi (m)
Kekuatan lensa positif juga dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut.
c.       Mata tua (presbiopi)

Sumber : Kaita91.wordpress.com
Presbiopi atau mata tua disebabkan karena gaya akomodasi lensa mata tak bekerja dengan baik akibatnya lensa mata tidak dapat menfokuskan cahaya ke titik kuning dengan tepat. sehingga mata tidak bisa melihat yang jauh maupun dekat. gaya akomodasi adalah kemampuan lensa mata untuk mencembung dan memipih. Presbiopi dapat diatasi dengan lensa ganda yang berisi lensa plus dan minus.
Mata tua tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang sangat jauh dan benda-benda pada jarak baca normal, disebabkan daya akomodasi telah berkurang akibat lanjut usia (tua). Pada mata tua titik dekat dan titik jauh keduanya telah bergeser. Mata tua diatasi atau ditolong dengan menggunakan kacamata berlensa rangkap (cembung dan cekung). Pada kacamata dengan lensa rangkap, lensa negatif bekerja seperti lensa pada kaca mata miopi, sedangkan lensa positif bekerja seperti halnya pada kacamata hipermetropi.

d.      Astigmatisma (mata silindris)
Astigmatisma disebabkan karena kornea mata tidak berbentuk sferik (irisan bola), melainkan lebih melengkung pada satu bidang dari pada bidang lainnya. Akibatnya benda yang berupa titik difokuskan sebagai garis. Mata astigmatisma juga memfokuskan sinar-sinar pada bidang vertikal lebih pendek dari sinar-sinar pada bidang horisontal.Astigmatisma ditolong/dibantu dengan kacamata silindris. Kacamata silindris berfungsi memfokuskan berkas-berkas cahaya pada titik Astigmatisma terjadi karena bentuk bola mata yang kurang melengkung (tidak sferis) sehingga berkas cahaya yang masuk ke mata tidak terfokus di satu titik. Seorang penderita astigmatis tidak dapat membedakan garis tegak (vertikal) dan garis mendatar (horisontal) secara bersamaan. Jika seorang penderita astigmatis melihat sekumpulan garis vertikal dan horisontal maka garis-garis vertikal akan tampak jelas, sedangkan garis horisontal akan tampak kabur.

Sumber : Dokumen Penerbit, 2009

Gambar di atas merupakan salah satu contoh tes untuk menguji cacat mata astigmatis. Jika seorang penderita astigmatis mengamati gambar (a) maka bayangan yang terbentuk di retina akan tampak seperti gambar (b).

e.        Buta warna
Buta warna adalah suatu kelainan yang disebabkan ketidak mampuan sel-sel kerucut mata untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu akibat faktor genetis. Buta warna merupakan kelainan genetik / bawaan yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya, kelainan ini sering juga disebut sex linked, karena kelainan ini dibawa oleh kromosom X. Artinya kromosom Y tidak membawa faktor buta warna. Hal inilah yang membedakan antara penderita buta warna pada laki dan wanita. Seorang wanita terdapat istilah ‘pembawa sifat’ hal ini menujukkan ada satu kromosom X yang membawa sifat buta warna. Wanita dengan pembawa sifat, secara fisik tidak mengalami kelainan buta warna sebagaimana wanita normal pada umumnya. Tetapi wanita dengan pembawa sifat berpotensi menurunkan faktor buta warna kepada anaknya kelak. Apabila pada kedua kromosom X mengandung faktor buta warna maka seorang wanita tersebut menderita buta warna.
Saraf sel di retina terdiri atas sel batang yang peka terhadap hitam dan putih, serta sel kerucut yang peka terhadap warna lainnya. Buta warna terjadi ketika syaraf reseptor cahaya di retina mengalami perubahan, terutama sel kerucut.
Buta warna sendiri dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu trikromasi, dikromasi dan monokromasi. Buta warna jenis trikomasi adalah perubahan sensitifitas warna dari satu jenis atau lebih sel kerucut. Ada tiga macam trikomasi yaitu:
·            Protanomali yang merupakan kelemahan warna merah
·            Deuteromali yaitu kelemahan warna hijau
·            Tritanomali (low blue) yaitu kelemahan warna biru.

f.          Katarak
Katarak adalah sejenis kerusakan mata yang menyebabkan lensa mata berselaput dan rabun. Lensa mata menjadi keruh dan cahaya tidak dapat menembusinya. Keadaan ini memperburuk penglihatan seseorang dan akan menjadi buta jika lewat, atau tidak dirawat. Masalah katarak berbeda dengan masalah mata glaukoma. Katarak adalah cacat mata buramnya dan berkurang elastisitasnya lensa mata. Hal ini terjadi karena adanya pengapuran pada lensa. Pada orang yang terkena katarak pandangan menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang.
Kelainan-kelainan mata yang lain adalah:
·      Imeralopi (rabun senja) : pada senja hari penderita menjadi rabun
·      Xeroftalxni : kornea menjadi kering dan bersisik
·      Keratomealasi : kornea menjadi putih dan rusak

g.      Tips Mata Sehat
Tanda mata sudah kecapean adalah daerah sekitar mata kita kelihatan hitam, tidak bercahaya dan kusam. Biar sehat baca dulu tips ini. Daerah sekitar mata memang memiliki sensitivitas tinggi. Jadi, mata perlu perhatian dan perawatan khusus. Masalah yang sering dihadapi yaitu kantung-mata yang membesar.
1.        Tahukah kamu, bahwa kantung mata itu berisi cairan atau lemak. Banyak hal yang bisa menyebabkan kantung mata ini membesar. Bisa dari faktor genetik, dehidrasi atau kurang tidur. Mengatasinya minumlah air putih sesuai dengan kebutuhan minum perhari. Selain untuk kesehatan tubuh, air putih itu juga ternyata diperlukan untuk mata.
2.        Kurang tidur juga penyebab utama membesarnya kantung mata. Jangan terlalu sering begadang yang bikin mata kamu tidak fresh. Usahakan untuk tetap mendapatkan porsi tidur yang cukup. Atasi sedini mungkin ketika matamu merasa terganggu. Pejamkan mata beberapa menit jika mata mulai terasa lelah atau perih.
3.        Terapi ‘hijau’. Terapi hijau adalah mengistirahatkan mata sejenak dengan memandangi tumbuh-tumbuhan hijau. Cara ini efektif untuk menyegarkan mata kita.
4.        Hindari makanan yang mengandung lemak jenuh karena selain masuk ke tubuh, lemak itu juga bakal hinggap di kantung mata kamu. Perbanyak makanan berserat.
5.        Ketika kamu lelah beraktifitas seharian, ada bagusnya kamu berbaring sejenak untuk mengistirahatkan badanmu, sambil mengompres matamu dengan kapas yang dibasahi air dingin. Cara ini cukup bagus untuk kamu coba.
6.        Atau kamu sibuk beraktifitas di luar rumah seharian. Berhadapan dengan komputer dan ruangan ber-Ac juga bisa bikin mata kamu tidak sehat. Mau lebih praktisnya pakai saja tetes mata tears. Tetes mata ini berfungsi seperti air mata yang membersihkan dan menyegarkan mata.
7.        Lakukan senam mata sebagai berikut, Gerakan-gerakannya:
·         Kepala tegak lurus ke depan. Arahkan pandangan mata ke atas (langit-langit), kemudian melihat ke lantai. Lakukan gerakan ini secara perlahan-lahan dan mantap 5-10 kali setiap hari.
·         Gerakkan bola mata ke kiri dan ke kanan. Usahakan seperti ingin melihat telinga. Lakukan gerakan ini sebanyak 5-10 kali setiap harinya.
·         Gerakkan bola mata ke atas. Tahan bola mata di atas. Kemudian gerakkan ke kiri atas dan ke kanan atas. Lakukan gerakan ini sebanyak 5-10 kali setiap hari.
·         Gerakkan bola mata ke bawah dan tahan di bawah. Kemudian gerakkan bola mata ke kiri bawah dan ke kanan bawah. Lakukan gerakan ini sebanyak 5-10 kali setiap harinya.
·         Gerakkan bola mata ke atas dan ke bawah pada sudut-sudut yang berlawanan (selang-seling), dimulai dari pojok kiri atas ke pojok kanan bawah. Lakukan gerakan ini sebanyak 5-10 kali setiap hari.
·         Gerakkan bola mata seperti pada gerakan sebelumnya, tetapi dimulai dari pojok kiri bawah ke pojok kanan atas.
·         Putar bola mata ke kiri searah jarum jam sebanyak 5-10 kali. Kemudian, putar bola mata ke kanan, berlawanan dengan arah jarum jam sebanyak 5-10 kali. Lakukan gerakan tadi sebanyak 5-10 kali.(catatan: pada ketika akan berganti di putaran ke kiri, hentikan dulu dan pejamkan mata selama 5-10 detik.)[14]

Mikroskop dalam bahasa Yunani: micron = kecil dan scopos = tujuan. Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda kecil agar tampak jelas dan besar. sebuah. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Dengan memakai mikroskop kita dapat mengamati benda atau hewan renik, seperti bakteri dan virus yang tidak dapat dilihat mata secara langsung ataupun dengan memakai lup. Jenis mikroskop mutakhir yang sudah dibuat manusia adalah mikroskop elektron.

Gambar: Mikroskop
Sumber: www. Google.com

a.      Bagian-bagian mikroskop
Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:
1.      Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.
2.      Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.

Mikroskop cahaya mempunyai bagian utama berupa dua lensa cembung. Lensa yang menghadap benda disebut lensa objektif dan yang dekat ke mata disebut lensa okuler. Jarak fokus lensa objektif lebih kecil dari jarak fokus lensa okuler. Selain itu, mikroskop dilengkapi dengan cermin cekung yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya pada objek preparat yang akan diamati. Untuk mengatur panjang mikroskop agar diperoleh bayangan dengan jelas digunakan makrometer dan micrometer.

Gambar: Bagian-bagian Mikroskop
Sumber: www. Google.com

b.      Jenis-jenis mikroskop
Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut. Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Mikroskop cahaya, dan
b. Mikroskop elektron.
Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler.
Mikroskop elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu untuk melakukan pembesaran objek sampai 2 juta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro magnetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus daripada mikroskop cahaya. Mikroskop elektron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektromagnetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.

c.       Sifat bayangan mikroskop
Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan diperbesar.


Gambar : Dasar kerja mikroskop
Sumber: Dokumen penulis, 2009

Obyek atau benda yang diamati harus diletakkan di antara Fob dan 2Fob, sehingga lensa obyektif membentuk bayangan nyata, terbalik dan diperbesar. Bayangan yang dibentuk lensa obyektif merupakan benda bagi lensa okuler. Lensa okuler berperan seperti lup yang dapat diatur/digesergeser sehingga mata dapat mengamati dengan cara berakomodasi atau tidak berakomodasi.[15]

Pengamatan dengan akomodasi maksimum
Pada mikroskop, lensa okuler berfungsi sebagai lup. Pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum menyebabkan bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif harus terletak di ruang I lensa okuler (di antara Ook dan fok ). Untuk pengamatan dengan akomodasi maksimum, maka bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler harus jatuh pada titik dekat mata (PP).
Perhatikan gambar !

Gambar : Pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum
Sumber: Dokumen penulis, 2009


Secara matematis perbesaran bayangan untuk mata berakomodasi maksimum dapat ditulis sebagai berikut:

Pengamatan dengan mata tidak berakomodasi
Agar mata pengamat dalam menggunakan mikroskop tidak berakomodasi, maka lensa okuler harus diatur/digeser supaya bayangan yang diambil oleh lensa objektif tepat jatuh pada fokus lensa okuler
Perhatikan gambar !



Gambar : Pengamatan dengan mata tidak berakomodasi
Sumber: Dokumen penulis, 2009

Secara matematis perbesaran bayangan untuk mata tidak berakomodasi dapat ditulis sebagai berikut:

Pembesaran mikroskop
Tujuan mikroskop cahaya dan elektron adalah menghasilkan bayangan dari benda yang dimikroskop lebih besar.

Keterangan:
s'obj : jarak bayangan objektif
s'ok : jarak bayangan okuler
sobj : jarak objektif
sok : jarak benda okuler
fobj : jarak fokus lensa objektif
fok : jarak fokus lensa okuler
Mobj: perbesaran bayangan lensa objektif
Mok : perbesaran bayangan lensa okuler
M : perbesaran total mikroskop
d : panjang mikroskop (jarak tubus) = jarak antara lensa objektif dengan
lensa okuler[16]

Teropong atau teleskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh agar tampak lebih jelas dan dekat. Dengan cara mengumpulkan radiasi elektromagnetik dan sekaligus membentuk citra dari benda yang diamati. Teleskop merupakan alat paling penting di dalam ilmu astronomi. Teleskop dapat memperbesar ukuran sudut benda, dan juga kecerahannya.
Dengan sebuah teleskop yang baik, kamu dapat melihat kawah dan ciri-ciri lain di permukaan bulan secara jelas. Teleskop dirancang untuk mengumpulkan cahaya dari benda-benda yang jauh. Sekarang banyak informasi yang dapat kita peroleh tentang bulan, planet, galaksi, dan benda angkasa lainnya melalui teleskop. Sekitar tahun 1600, pembuat lensa di Belanda membangun sebuah
teleskop untuk mengamati benda-benda yang jauh.
a.      Sejarah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan pada lima abad lalu membawa manusia untuk memahami benda-benda langit terbebas dari selubung mitologi. Galileo Galilei (1564-1642) diakui menjadi yang pertama dalam menggunakan teleskop untuk maksud astronomis. Pada tahun 1609 Galileo membangun dan menggunakan teleskop sendiri. Galileo dengan teleskop refraktornya mampu menjadikan mata manusia “lebih tajam” dalam mengamati benda langit yang tidak bisa diamati melalui mata telanjang. Galileo dengan teleskopnya berhasil menemukan bulannya Jupiter, fase-fase Venus, dan beberapa seluk beluk galaksi Milky Way.
Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh ilmuwan lain seperti Christian Huygens (1629-1695) yang menemukan Titan, satelit Saturnus, yang berada hampir 2 kali jarak orbit Bumi-Yupiter. Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangan perhitungan gerak benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lain melalui Johannes Kepler (1571- 1630) dengan Hukum Kepler. Dan puncaknya, Sir Isaac Newton (1642- 1727) dengan hukum gravitasi. Dengan dua teori perhitungan inilah yang memungkinkan pencarian dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya.
Pada awalnya teleskop dibuat hanya dalam rentang panjang gelombang tampak saja (seperti yang dibuat oleh Galileo, Newton, Foucolt, Hale, Meinel, dan lainnya), kemudian berkembang ke panjang gelombang radio setelah tahun 1945, dan kini teleskop meliput seluruh spektrum elektromagnetik setelah makin majunya penjelajahan angkasa setelah tahun 1960. Sekarang para ilmuwan menggunakan beberapa jenis teleskop dengan berbagai perbaikan rancangan.
b.   Jenis-jenis teleskop
Ditinjau dari objeknya, teropong dibedakan menjadi dua, yaitu teropong
bintang dan teropong medan.
1)   Teropong bintang
Bintang-bintang di langit yang letaknya sangat jauh tidak dapat dilihat secara langsung oleh mata. Teropong atau teleskop dapat digunakan untuk melihat bintang atau objek yang letaknya sangat jauh. Teropong terdiri atas dua lensa cembung, sebagaimana mikroskop. Pada teropong jarak fokus lensa objektif lebih besar daripada jarak fokus lensa okuler (fob > fok). Teropong digunakan dengan mata tidak berakomodasi agar tidak cepat lelah karena teropong digunakan untuk mengamati bintang selama berjam-jam. Teropong bintang disebut juga teropong astronomi.
Ø  terdiri dari 2 buah lensa cembung.
Ø  jarak fokus lensa obyektif lebih besar dari jarak fokus lensa okuler.

Cara Kerja Teropong
Obyek benda yang diamati berada di tempat yang jauh tak terhingga, berkas cahaya datang berupa sinar-sinar yang sejajar. Lensa obyektif berupa lensa cembung membentuk bayangan yang bersifat nyata, diperkecil dan terbalik berada pada titik fokus. Bayangan yang dibentuk lensa obyektif menjadi benda bagi lensa okuler yang jatuh tepat pada titik fokus lensa okuler.
Penggunaan dengan mata tidak berkomodasi
Untuk penggunaan dengan mata tidak berkomodasi, bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif jatuh di titik fokus lensa okuler. Perbesaran anguler yang diperoleh adalah :

Penggunaan dengan mata berkomodasi maksimal
Untuk penggunaan dengan mata berkomodasi maksimal bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif jatuh diantara titik pusat bidang lensa dan titik fokus lensa okuler. Perbesaran anguler dapat diturunkan sama dengan penalaran pada pengamatan tanpa berakomodasi dan didapatkan :

Teropong bintang adalah teropong yang digunakan untuk melihat atau mengamati benda-benda langit, seperti bintang, planet, dan satelit. Nama lain teropong bintang adalah teropong astronomi. Ditinjau dari jalannya sinar, teropong bintang dibedakan menjadi dua, yaitu teropong bias dan teropong pantul.


a)      Teleskop Bias
Teleskop yang umum digunakan adalah teleskop bias. Sebuah teleskop bias sederhana menggunakan dua buah lensa untuk mengumpulkan dan memfokuskan cahaya dari benda-benda jauh. Sinar yang masuk ke dalam teropong dibiaskan oleh lensa. Oleh karena itu, teropong ini disebut teropong bias.
Benda yang diamati terletak di titik jauh tak hingga, sehingga bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif tepat berada pada titik fokusnya. Bayangan yang dibentuk lensa objektif merupakan benda bagi lensa okuler. Lensa okuler berfungsi sebagai lup. Lensa objektif mempunyai fokus lebih panjang daripada lensa okuler (lensa okuler lebih kuat daripada lensa objektif). Hal ini dimaksudkan agar diperoleh bayangan yang jelas dan besar. Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif selalu bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil.
Bayangan yang dibentuk lensa okuler bersifat maya, terbalik, dan diperkecil terhadap benda yang diamati. Seperti pada mikroskop, teropong bintang juga dapat digunakan dengan mata berakomodasi maksimum dan dengan mata tak berakomodasi. Komponen utama jenis teleskop ini adalah lensa objektif dan lensa okuler. Lensa objektif tersebut merupakan sebuah lensa cembung besar dengan panjang fokus panjang, dan lensa okuler yang dapat digerakgerakkan dan memiliki panjang fokus yang relatif pendek.
b)         Teropong pantul astronomi
Teropong pantul terdiri dari sebuah cermin cekung berjarak focus besar sebagai cermin objektif, sebuah lensa cembung sebgai lensa okuler dan sebuah cermin datar sebagai pembelok arah cahaya dari cermin objektif ke lensa okuler.
Karena adanya permasalahan seperti yang telah dijelaskan pada teleskop bias tersebut, kebanyakan teleskop besar adalah teleskop pantul. Teleskop pantul menggunakan sebuah cermin cekung, sebuah cermin datar, dan sebuah lensa cembung untuk mengumpulkan dan memfokuskan cahaya dari benda jauh. Kadang-kadang kamu ingin melihat benda-benda jauh sedemikian rupa sehingga kelihatan tegak. Bayangkan seandainya kamu menonton pertandingan baseball melalui teropong jika bayangannya terbalik. Prinsip kerja teropong sama dengan teleskop pantul, kecuali ada dua set lensa yang dipasang, yaitu satu buah untuk tiap mata. Lensa ketiga atau sepasang prisma pemantul ditambahkan pada teropong untuk membalikkan bayangan yang terbalik agar kelihatan tegak. Teropong Bumi seperti yang digunakan untuk mengamati burung juga dirancang untuk menghasilkan bayangan yang tegak.

Gambar : Penampang Teropong pantul astronomi
Sumber: www. Google.com

2)      Teropong Bumi
Teropong bumi disebut juga teropong medan. Terdiri dari 3 buah lensa cembung yaitu lensa obyektif, lensa okuler dan lensa pembalik. Teropong medan digunakan untuk mengamati benda-benda yang jauh di permukaan bumi. Teropong bumi terdiri atas tiga lensa cembung, masing-masing sebagai lensa objektif, lensa pembalik, dan lensa okuler. Lensa pembalik hanya untuk membalikkan bayangan yang dibentuk lensa objektif, tidak untuk memperbesar bayangan.
Lensa okuler berfungsi sebagai lup. Karena lensa pembalik hanya untuk membalikkan bayangan, maka bayangan yang dibentuk lensa objektif harus terletak pada titik pusat kelengkungan lensa pembalik. Lensa okuler juga dibuat lebih kuat daripada lensa objektif. Teropong bumi atau medan sebenarnya sama dengan teropong bintang yang dilengkapi dengan lensa pembalik. Pembentukan bayangan pada teropong bumi dapat dilihat pada gambar di bawah ini!

Gambar : Pembentukan bayangan dengan mata berakomodasi maksimum
Sumber: Dokumen penulis, 2009


Pembesaran bayangan pada saat mata tak berakomodasi dapat dinyatakan sebagai berikut:


Untuk mata tak berakomodasi, lensa okuler digeser sedemikian rupa sehingga fokus lensa okuler berimpit dengan titik pusat kelengkungan lensa pembalik (fok = 2fpemb). [17] Pembentukan bayangan dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar : Pembentukan bayangan dengan mata tak berakomodasi.
Sumber: Dokumen penulis, 2009


Pembesaran bayangan pada saat mata tak berakomodasi dapat dinyatakan sebagai berikut:

Ada teropong bumi yang hanya menggunakan dua lensa (teropong panggung), yaitu lensa cembung sebagai lensa objektif dan lensa cekung sebagai lensa okuler. Lensa cekung di sini berfungsi sebagai pembalik bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif dan sekaligus sebagai lup. Pembentukan bayangan pada teropong ini dapat dilihat pada Gambar:

Gambar : Pembentukan bayangan teropong panggung dengan mata tak berakomodasi
Sumber: Dokumen penulis, 2009

Pembesaran bayangan dapat dinyatakan sebagai berikut:

Sifat bayangan yang dibentuk maya, tegak, dan diperbesar daripada bayangan yang dibentuk lensa objektif. Teropong ini sering disebut teropong panggung atau teropong Belanda atau teropong Galileo.
Teropong bumi dan teropong panggung memang tidak bisa dibuat praktis. Untuk itu, dibuat teropong lain yang fungsinya sama tetapi sangat praktis, yaitu teropong prisma. Disebut teropong prisma karena pada teropong ini digunakan dua prisma yang didekatkan bersilangan antara lensa objektif dan lensa okuler sehingga bayangan akhir yang dibentuk bersifat maya, tegak, dan diperbesar.[18]

Gambar: Teropong prisma (binokuler)
Sumber: www.Google.com


Teropong prisma terdiri atas dua pasang lensa cembung (sebagai lensa objektif dan lensa okuler) dan dua pasang prisma kaca siku-siku samakaki. Sepasang prisma yang diletakkan berhadapan, berfungsi untuk membelokkan arah cahaya dan membalikkan bayangan.
Bayangan yang dibentuk lensa objektif bersifat nyata, diperkecil, dan terbalik. Bayangan nyata dari lensa objektif menjadi benda bagi lensa okuler. Sebelum dilihat dengan lensa okuler, bayangan ini dibalikkan oleh sepasang prisma siku-siku sehingga bayangan akhir dilihat maya, tegak, dan diperbesar. Perbesaran bayangan yang diperoleh dengan memakai teropong prisma sama dengan teropong bumi. Beberapa keuntungan praktis dari teropong prisma dibandingkan teropong yang lain:
1.      Menghasilkan bayangan yang terang, karena berkas cahaya dipantulkan sempurna oleh bidang-bidang prisma.
2.      Dapat dibuat pendek sekali, karena sinarnya bolak-balik 3 kali melalui jarak yang sama (dipantulkan 4 kali oleh dua prisma).
3.      Daya stereoskopis diperbesar, dua mata melihat secara bersamaan
4.      Dengan adanya prisma arah cahaya telah dibalikkan sehingga terlihat bayangan akhir bersifat maya, diperbesar dan tegak.[19]

1.      Penerapan Alat Optik Mata
Orang dapat melihat segala keindahan di dunia ini dengan menggunakan alat optik mata. Penggunaan alat optik mata untuk melihat.
2.      Penerapan Alat Optik Kamera
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai orang mengabadikan suatu peristiwa dengan cara mengambil gambar peristiwa tersebut. Pengambilan gambar dilakukan dengan alat optik kamera. Kamera yang digunakan untuk mengambil gambar bisa kamera dengan film atau kamera tanpa film (digital).
3.      Penerapan Alat Optik Lup
Penerapan lup (Kaca Pembesar) dalam Kehidupan Sehari-hari Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat orang sedang memperbaiki komputer dengan menggunakan alat optik lup (kaca pembesar) untuk melihat komponen elektronik yang kecil-kecil itu. Alat ini sering digunakan untuk melihat tulisan atau gambar yang kecil.
4.      Penerapan Alat Optik Mikroskop
Pada penelitian dalam bidang biologi, farmasi, medis,dan sebagainya, sering digunakan mikroskop untuk mengamati benda-benda yang tidak mungkin dapat dilihat dengan mata telanjang.
5.      Penerapan Alat Optik Teleskop
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat orang yang berekreasi membawa teleskop (teropong). Alat ini sering digunakan untuk melihat pemandangan yang jauh agar tampak lebih dekat. [20]

DAFTAR PUSTAKA

Jati Bambang Murdika Eka. 2011. FISIKA DASAR Listrik Magnet, Optika, Fisika Modern untuk mahasiswa ilmu-ilmu Eksakta dan Teknik. Yogyakarta : Andi Publisher.
Karyono. 2009. FISIKA untuk SMA dan MA kelas x. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Kustija Jaja. FISIKA OPTIKA. Bandung: UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Sarojo, Ganijanti Aby. 2010. Gelombang dan Optika. Depok: Salemba Teknik
Sears Francis Weston. 1972. FISIKA untuk UNIVERSITAS III OPTIK DAN FISIKA ATOM. Jakarta : Binacipta
Suwarna Iwan Permana. 2010. OPTIK. BOGOR : DUTA GRAFIKA








[1] Sarojo, Ganijanti Aby. 2010. Gelombang dan Optika. Depok: Salemba Teknik

[2] DIKTAT_KULIAH_FISIKA_OPTIK.pdf
[3]Francis Weston Sears, FISIKA untuk UNIVERSITAS III OPTIK DAN FISIKA ATOM, (Jakarta : Binacipta, 1972), hlm 801
[4] Iwan Permana Suwarna, OPTIK, (BOGOR : DUTA GRAFIKA, 2010), hlm 73
[5]Karyono, FISIKA untuk SMA dan MA kelas x, (Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2009), hlm 80

[6] Iwan Permana Suwarna, op. Cit. hlm. 75
[7]Bambang Murdika Eka Jati, FISIKA DASAR Listrik Magnet, Optika, Fisika Modern untuk mahasiswa ilmu-ilmu Eksakta dan Teknik, (Yogyakarta : Andi Publisher, 2011), hlm 213


[8]  Iwan Permana Suwarna, op. Cit. hlm. 77
[9] Ibid. hlm. 79
[10] Jaja Kustija, FISIKA OPTIKA, (UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA), hlm 99
[11]  Bambang Murdaka Eka Jati, op. Cit. hlm. 214
[12] Jaja Kustija, op. Cit. hlm. 99
[13]Jaja Kustija, op. Cit. hlm. 103
[14]  Iwan Permana Suwarna, op. Cit. hlm. 81
[15] Ibid,hlm 99-101

[16] Karyono, op. Cit. hlm. 133-135


[17]  Iwan Permana Suwarna, op. Cit. hlm. 105-111

[18] Karyono, op. Cit. hlm. 141-142
[19][19]  Iwan Permana Suwarna, op. Cit. hlm. 112
[20]Karyono, op. Cit. hlm. 97

Tidak ada komentar:

Posting Komentar